Bukan Cuma Likes, Ini 4 Metrics Social Media yang Wajib Dipantau!

Metrics Social Media

Metrics Social Media – Platform social media saat ini dibutuhkan untuk bisa bersaing di dunia digital, tetapi masih banyak perusahaan yang mengukur keberhasilan media sosial hanya dari jumlah likes atau followers. Padahal, untuk benar-benar memahami dampak strategi pemasaran digital, sebuah strategi yang lebih mendalam diperlukan.

Memantau metrics social media yang tepat adalah kunci untuk mengukur efektivitas kampanye, mengoptimalkan investasi, dan mencapai tujuan bisnis yang konkret. Pelajari mengapa metrics social media esensial, dan lima metrics ini penting dan harus dipantau untuk mengukur performa.

Mengenal Social Media Metrics

Social media metrics adalah data dan angka yang digunakan untuk mengukur kinerja aktivitas di platform media sosial. Tidak cuma soal likes atau followers. Social media metrics bisa memberikan data bagaimana konten diterima, bagaimana audiens berinteraksi, dan sejauh mana upaya di media sosial berkontribusi pada tujuan bisnis secara keseluruhan.

Pentingnya social media metrics adalah memberikan gambaran dan data yang bisa dimanfaatkan oleh Social Media Specialist untuk menyusun campaign yang lebih terukur. Dengan menganalisis metrics yang relevan, tim pemasaran dapat mengetahui jenis konten yang paling efektif, platform mana yang memberikan return on investment (ROI) tertinggi, dan behaviour dari audiensnya.

Hal ini membuat alokasi sumber daya yang dikeluarkan bisa lebih efisien dan kampanye yang tepat sasaran.

5 Metrics Social Media yang Harus Dipantau

Untuk benar-benar mengoptimalkan strategi digital dan memastikan setiap upaya membuahkan hasil bisnis, perhatian harus beralih ke metrics yang memberikan insight actionable. Berikut adalah 5 metrics social media yang haru dipantau:

1. Reach & Impressions

Memahami seberapa luas konten tersebar adalah langkah penting. Reach merepresentasikan jumlah pengguna yang telah melihat kontenmu. Ini menunjukkan jangkauan aktual audiens yang berbeda yang berhasil dicapai, baik secara organik maupun berbayar. Berbeda dengan reach, Impressions mengukur total berapa kali konten ditampilkan, bahkan jika satu pengguna melihatnya berulang kali.

Gabungan kedua metrik ini penting karena memberikan gambaran seberapa jauh kontenmu dilihat. Jika reach tinggi namun impressions juga tinggi (artinya, satu orang melihat berulang kali), ini bisa berarti konten menarik perhatian audiens inti. Sebaliknya, jika reach rendah namun impressions tinggi, mungkin ada masalah dengan distribusi awal atau penargetan.

Memahami dinamika reach dan impressions adalah dasar untuk mengevaluasi efektivitas distribusi dan paparan konten yang nantinya akan berpengaruh terhadap engagement dan conversion.

Cara Mengukur

Umumnya, platform media sosial itu sendiri (seperti Facebook Page Insights, Instagram Insights, atau Twitter Analytics) menyediakan data reach dan impressions secara native. Berbagai tools pihak ketiga juga dapat mengagregasi data ini untuk analisis lintas platform.

2. Engagement Rate

Engagement rate adalah persentase audiens yang secara aktif berinteraksi dengan konten. Interaksi ini bisa beragam, mencakup komentar, share, save, klik pada tautan, hingga pengiriman direct message.

Tingkat keterlibatan yang tinggi mengindikasikan bahwa konten tidak cuma lewat tetapi memicu pikiran, emosi, atau tindakan. Engagement rate adalah cerminan seberapa relevan dan menarik konten bagi target audiens.

Konten yang memicu interaksi kuat seringkali dianggap berkualitas oleh algoritma platform, yang kemudian berpotensi meningkatkan jangkauannya ke lebih banyak pengguna. Dengan memantau metrics ini, tim pemasaran dapat mengidentifikasi jenis konten yang paling efektif dalam membangun koneksi dan komunitas.

Cara Mengukur

Formula umum untuk engagement rate adalah: (Jumlah Likes + Komentar + Share + Klik) / Reach (atau Follower Count) x 100%. Misalnya, jika sebuah postingan memiliki 500 total interaksi dari 10.000 reach, engagement rate-nya adalah 5%.

3. Conversion Rate

Visibilitas dan engagement itu penting, tetapi pada akhirnya, upaya media sosial harus berujung pada tujuan bisnis. Conversion rate adalah metrics yang menjembatani aktivitas media sosial dengan sales. Metrics ini mengukur persentase pengguna yang melakukan konversi setelah berinteraksi dengan konten di media sosial.

Konversi bisa berupa pembelian produk, pendaftaran newsletter, pengisian formulir, unduhan e-book, atau pendaftaran acara. Conversion rate adalah tolok ukur paling langsung untuk menilai ROI dari strategi media sosial. Dengan memantau tingkat konversi, perusahaan dapat mengidentifikasi kampanye atau jenis konten yang paling efektif dan mengoptimalkan alokasi anggaran.

Cara Mengukur

Akurasi pengukuran conversion rate sangat bergantung pada penggunaan tracking tool. Ini melibatkan:
Penggunaan UTM parameter pada semua tautan yang dibagikan di media sosial untuk melacak sumber traffic secara spesifik.
Pemasangan Facebook Pixel, Google Analytics, atau tracking code serupa di website atau landing page untuk melacak perilaku pengguna setelah mengklik tautan dari media sosial.
Formula dasarnya: (Jumlah Konversi dari Media Sosial / Jumlah Klik Tautan dari Media Sosial) x 100%.

4. Audience Growth Rate

Jumlah followers yang statis mungkin tidak sejalan dengan ambisi pertumbuhan bisnis. Audience growth rate mengukur seberapa cepat jumlah pengikut atau audiens baru bertambah dalam periode waktu tertentu. Metrics ini tidak hanya berfokus pada angka total followers, melainkan pada dinamika dan konsistensi pertumbuhannya.

Pertumbuhan audiens yang sehat adalah tanda bahwa kontenmu berhasil menarik pengguna baru yang relevan, memperluas jangkauan potensial untuk kampanye kedepannya. Jika pertumbuhan stagnan atau bahkan negatif, ini bisa menjadi indikator bahwa strategi perlu dievaluasi dan direvisi, mungkin dengan menyesuaikan target audiens, jenis konten, atau channel promosi.

Cara Mengukur

Formula yang digunakan untuk menghitung audience growth rate adalah: ((Jumlah Followers Baru – Jumlah Unfollowers) / Jumlah Followers Awal Periode) x 100%.
Misalnya, jika di awal bulan sebuah akun memiliki 1.000 followers dan di akhir bulan menjadi 1.100 followers (dengan 20 unfollowers sepanjang bulan), maka pertumbuhan bersih adalah 80 followers. Tingkat pertumbuhan audiens untuk bulan tersebut adalah (80/1.000) x 100% = 8%.

Cara Mengukur: Formula yang digunakan untuk menghitung audience growth rate adalah: ((Jumlah Followers Baru – Jumlah Unfollowers) / Jumlah Followers Awal Periode) x 100%.

Baca juga: 7 Rahasia Website Profesional, Bikin Klien Langsung Percaya!

Optimalkan Strategi Media Sosial dengan Diva Creative!

Memantau dan menganalisis metrics social media adalah langkah penting, namun proses ini membutuhkan keahlian dan pengalaman. Bagi bisnis dengan sumber daya terbatas, memahami setiap data, mengaitkannya dengan tujuan bisnis, dan mengoptimalkan strategi berdasarkan insight yang diperoleh bisa menjadi tantangan besar.

Diva Creative hadir sebagai mitra strategis untuk menjawab kebutuhan tersebut. Kami adalah agensi digital marketing profesional yang menyediakan solusi komprehensif untuk manajemen dan optimasi media sosial bisnis. Dengan tim ahli yang berpengalaman, Diva dapat membantu mengubah data menjadi strategi yang efektif dan terukur. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!

Memantau dan menganalisis metrics social media memang penting, namun proses ini perlu expertise dan pengalaman, terutama bagi bisnis yang memiliki sumber daya terbatas. Memahami setiap data, mengaitkannya dengan tujuan bisnis, dan mengoptimalkan strategi berdasarkan insight yang diperoleh, membutuhkan keahlian khusus. Diva hadir sebagai mitra strategis untuk bisnis. Kami adalah agensi digital marketing profesional yang menyediakan solusi manajemen dan optimasi media sosial. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.

WhatsApp
Telegram
Facebook
X